Kamis, 21 November 2013

JOYLAND Festival 2013

JOYLAND Festival 2013





Agenda tahunan JOYLAND Festival kembali lagi. Untuk tahun kedua, festival musik yang berteman akrab dengan alam raya ini, kembali mencoba memberi warna kental pada kota Jakarta.

Indonesian Street Art Database Festival 2013




Festival ISAD
Pameran Arsip dan Dokumentasi Street Art

Selasa, 29 Oktober 2013

Photo Set THE S.I.G.I.T. DJARUM SUPER DETOURNEMENT CONCERT. Saturday, 26.10.13 @The Venue Eldorado, Bandung.

Photos By : Gregory F Nayoan























THE S.I.G.I.T. DJARUM SUPER DETOURNEMENT CONCERT. Saturday, 26.10.13 @The Venue Eldorado, Bandung.

Setelah sukses menggelar konser tunggal pada tahun 2009 yang memenuhi kapasitas hingga 5000 orang, THE S.I.G.I.T. kembali menggelar konser tunggal yang bertajuk "Detournement" pada Sabtu, 26 Oktober 2013 kemarin. Konser yang terselenggara berkat kerjasama antara 3HUNDRED dan FFWD Records (Label dimana THE S.I.G.I.T bernaung saat ini) memilh The Venue Concert Hall, Eldorado Bandung sebagai tempat perhelatannya.

Malam itu sangat mengobati kerinduan dari Insurgent Army (Sebutan Untuk Fans Club THE S.I.G.I.T.) setelah penantian panjang mereka dari album terakhir "Visible Idea Of Perfection". Detournement sendiri merupakan rangkaian dari rilisnya album Detourn pada Maret 2013 lalu. Mereka menyuguhkan penampilan serta konsep yang begitu luar biasa, begitu pula dengan panggung nan megah serta komposisi layout dan lighting yang begitu apik. Pertunjukkan pun semakin meriah dengan kolaborasi sempurna bersama Marshella Safhira Farhat yang notabene Backing Vocal Sarasvati, Azis Saxsoul dan Farhat Muhammad Adibrata, serta keselarasan maksimum antara kelompok paduan suara yang serempak menggunakan jubah ungu. Tak heran bila kurang lebih 2500 pasang mata yang turut ambil bagian pada malam itu tidak akan pernah melupakan perhelatan tersebut. Finally, For Those About To Rock, We Salute You! Long Life! THE SUPER INSURGENT GROUP OF INTEMPERANCE TALENT.

Posted By : Gregory F Nayoan

Senin, 09 September 2013

Amuk – Sutardji “DANGERDOPE membunyikan arsip pembacaan puisi Sutardji Calzoum Bachri tahun 1976.”



Amuk – Sutardji
“DANGERDOPE membunyikan arsip pembacaan puisi Sutardji Calzoum Bachri tahun 1976.”

Undangan dan Siaran Pers 'Amuk-Sutardji' oleh : GoodNews Film

Selasa, 27 Agustus 2013

SANS TITLE Presents: LUNCH TIME!



SANS TITLE Presents:

Lunch Time!
Art exhibition


About Lunch Time:

Lunch Time adalah sebuah pameran kolektif dari 15 artist muda sebagai ajang perkenalan dalam memperkenalkan karya-karyanya kepada publik dengan merespon sebuah tema besar yaitu “Lunch Time” secara bebas.


WHY “LUNCH TIME”?

Lunch Time, dalam pameran ini mari kita analogikan makan sebagai kegiatan berkarya. Karena seharusnya berkarya adalah hal yang lebih dari sekedar kemauan, melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan, sama seperti makan. Namun kenapa makan siang? Kenapa tidak sarapan? Atau makan malam?


Seperti yang kita semua rasakan, makan siang adalah waktu makan dimana kita sedang dalam keadaan paling 'sadar', dalam artian kita memiliki hak dan pemikiran penuh untuk memilih apa yang akan kita makan atau untuk makan atau tidaknya itu sendiri. Tidak seperti sarapan atau malam yang sudah terbatasi banyak hal, mulai dari rasa kantuk hingga takut obesitas. Namun di sisi lainnya, waktu makan siang juga merupakan waktu yang paling terbatas di antara sarapan dan makan malam. Kita punya kira-kira enam jam untuk apa yang disebut dengan sarapan, dan tujuh jam untuk makan malam. Sementara kita hanya punya setidak-tidaknya tiga jam untuk makan siang yang 'proper'. Memenuhi kebutuhan diri dengan sangat sadar dan pula dengan kesadaran lain akan sempitnya waktu yang kita punya. Itu jatuh pada analogi makan siang dan sudah terdengar begitu seksi, bagaimana saat itu diterapkan dalam logika berkarya? Maka dari itu dalam pameran ini, partisipan diharapkan mampu menciptakan karya dengan 'sesadar-sadarnya' dan sebebas-bebasnya walaupun dalam kesadaran akan waktu yang tidak terlalu lama, agar bisa menciptakan karya yang tidak terbatasi aturan-aturan namun tetap bisa dipertanggung jawabkan.

Sadar tidak sadar, dalam proses makan siang yang kemungkinan terbesar bagi remaja ibukota di lakukan di luar rumah, seperti di kantin sekolah, kampus atau kantor, misalnya, secara tidak langsung cenderung melahirkan situasi makan yang berkelompok, baik teman, rekan ataupun kekasih, yang kita rasa nyaman untuk makan bersama dan berbagi cerita secara kasual. Hal ini pun serupa dengan pameran ini, dimana partisipannya merupakan teman-teman yang secara tidak langsung hadir disini sebagai suatu 'kelompok makan' karena kenyamanan atas kesamaan-kesamaan yang ada. Dan ternyata memang rasanya, saat makan siang itu merupakan saat yang paling kasual. Tidak seperti sarapan yang kaku atau makan malam yang terlalu formal jika tidak lebih terasa intim.

Masih begitu banyak relasi-relasi lain antara pameran ini dan saat makan siang untuk tertuliskan semua di sini. Dan tentu dengan kemungkinan makna-makna lain yang tersemat dalam makan siang di diri dan kepala teman-teman semua. Karna kami yakin, saat makan siang adalah pengalaman unik, personal, dan mengandung banyak cerita yang tidak banyak terjamah diri kita sendiri karena terkubur rutinitas yang menjadikan saat makan siang terasa sederhana dan biasa saja.

Jika saja mungkin teman-teman ada yang belum juga melihatnya, semua kata "sarapan", "makan siang", dan "makan malam" yang tertulis di atas, adalah analogi dari "masa kecil", "masa muda", dan "masa tua". Perlu ditekankan juga bahwa kita tidak akan berfokus pada "eating" atau "what you eat" -nya. Namun garis bawahi kata 'time' pada "Lunch Time" itu. Kami ingin mencoba mengajak teman-teman merasakan kegiatan makan siang lebih sebagai sebuah momen, sebuah pengalaman, sebuah saat tertentu, sebuah cerita, sebuah makna.


Artists:

Andrita Yuniza Orbandi
Asty Ramadhani
Deni Iqbal Teruna
Diedra Cavina
Dimas Hardiyanto
Fraw
Gaber
Gisela Maria
Maitri Anjani
Muhammad Chalabi
Nadya Jiwa Saraswati
Nastiti Dewanti
Ratta Bill Abaggi
Smita Kirana
Ula Zuhra


Opening Night:

Sabtu, 7 September 2013
19:00 – 22:00
dengan penampilan musik oleh Rukii Naraya

Closing:
Rabu, 11 September 2013

Lokasi:

Kanaal Artspace
Puri Mutiara Raya no. 35B,
Jeruk Purut-Kemang, Jakarta Selatan
@KanaalSpace

Contact:

Ratta Bill Abaggi
08568707404
ratta.bill@gmail.com


Minggu, 25 Agustus 2013

MUSLIHAT OK. VIDEO - 6 TH JAKARTA INTERNATIONAL VIDEO FESTIVAL 2013




MUSLIHAT OK. VIDEO – 6th Jakarta International Video Festival
Menampilkan Lebih dari 90 Karya yang Mengakali Teknologi



OK. Video Festival kembali digelar di Jakarta untuk yang keenam kalinya. Tahun ini, festival yang bertajuk MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival tersebut diselenggarakan pada 5 - 15 September 2013 di Galeri Nasional Indonesia. Tiga kurator tanah air, Irma Chantily, Julia Sarisetiati, dan Rizki Lazuardi dipilih sebagai kurator MUSLIHAT OK. Video - 6th Jakarta International Video Festival.

Total karya yang dipamerkan mencapai 92 video dan seni media yang berasal dari 29 negara, di antaranya Amerika Serikat, Argentina, Australia, Austria, Belanda, Bolivia, Brazil, Republik Ceko, China, Filipina, India, Indonesia, Inggris, Iran, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kolombia, Lithuania, Polandia, Prancis, Singapura, Spanyol,  Vietnam, dan masih banyak lagi. Selain hasil kurasi, terdapat 29 karya pilihan dari Open Submission. Tiga karya terbaik Open Submission akan diumumkan pada malam pembukaan MUSLIHAT OK. Video, 4 September 2013 di Galeri Nasional Indonesia.

Melalui tema Muslihat, OK. Video mencoba mengamati dan menyoroti praktik-praktik ‘mengakali’ teknologi yang banyak ditemukan di negara-negara “non-produsen” seperti Indonesia.Muslihat dalam bahasa Indonesia berarti “daya upaya”, “siasat atau taktik”, dan “strategi”. Tema ini dianggap mampu merepresentasikan fenomena praktik mengakali teknologi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai konsumen. Muslihat juga dapat bermakna mistis; membuat sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Dengan sedikit “daya upaya” dan “taktik”, sebuah produk teknologi yang diciptakan dengan bentuk dan fungsi terbatas, dapat berfungsi sesuai dengan hasrat maupun kebutuhan si pengguna.

Praktik mengakali teknologi kerap disebabkan oleh dorongan berbagai motif, seperti substitusi atau untuk mencari pengganti, menambah atau mengubah fungsi atau nilai guna benda, menambah usia penggunaan, main-main, estetika, ataupun untuk sengaja menentang, menantang, dan meretas sistem. Bagaimana seseorang mengakali keterbatasan teknologi untuk tujuan pribadi, hingga berkembang menjadi motif yang lebih besar dan mapan, adalah sebuah praktik "Muslihat". Perkembangan teknologi media digital dalam dekade terakhir juga telah memberikan perubahan besar pada cara kita memandang realitas.

“Oleh para kurator, keenam motif tersebut digunakan sebagai pendekatan untuk membaca gagasan besar Muslihat dan untuk menyeleksi karya-karya yang dianggap merefleksikan fenomena mengakali teknologi yang terjadi di masyarakat; bagaimana masyarakat sebagai konsumen menyikapi sekaligus mengkritik kehadiran produk-produk teknologi, khususnya teknologi media dan audiovisual, sebagai benda produksi massal.” ujar Mahardika Yudha, Direktur Festival MUSLIHAT OK. Video - 6th Jakarta International Video Festival.

Tahun ini MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival bekerjasama dengan Japan Foundation dalam sesi presentasi Media/Art Kitchen. Sebanyak 23 karya seni media  dari Jepang dan Asia Tenggara turut dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia. Ade Darmawan dan M. Sigit Budi S. dipercaya sebagai kurator Media/Art Kitchen edisi Jakarta. Setelah ini, Media/Art Kitchen akan dipamerkan di Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok.

MUSLIHAT OK. Video - 6th Jakarta International Video Festival juga memiliki serangkaian jadwal pameran dan pemutaran (Video Out) serta program publik seperti lokakarya, diskusi, dan bincang seniman, tur festival dengan Kurator yang diselenggarakan pada 5 – 25 September 2013 di galeri dan ruang-ruang alternatif di Jakarta. Presentasi spesial dari dua festival video internasional ternama, IMPAKT Festival (Belanda) dan Videobrasil (Brazil) turut ditampilkan dalam sesi Video Out kali ini.

Informasi dan jadwal lengkap program dapat diakses di situs www.okvideofestival.org.

***

Tentang OK. Video
OK. Video adalah festival video internasional yang diadakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2003 oleh Divisi Pengembangan Seni Video ruangrupa. OK. Video memberikan ruang bagi karya-karya video dan seni media yang berfokus pada isu dan fenomena sosial budaya di Indonesia dan mancanegara dalam bentuk penyelenggaraan festival dengan tema-tema spesifik. Divisi ini juga mengadakan lokakarya, produksi karya, dokumentasi, serta distribusi karya seniman video Indonesia.

Tentang ruangrupa
ruangrupa adalah sebuah organisasi seni kontemporer yang berbasis di Jakarta yang didirikan pada tahun 2000. ruangrupa mendukung perkembangan seni dengan konteks budaya spesifik di Indonesia melalui penelitian, pendidikan dan dokumentasi, serta menjalin kolaborasi dan kerjasama dengan para seniman dan praktisi multidisiplin melalui penyelenggaraan pameran seni, festival, laboratorium seni, lokakarya, riset, serta penerbitan buku, majalah, dan jurnal online. www.ruangrupa.org


--






ruangrupa
Tebet Timur Dalam Raya No.6
Jakarta Selatan 12820
Telp/Fax: +6221 8304220
E-mail: info@okvideofestival.org / info@ruangrupa.org
www.okvideofestival.org / www.ruangrupa.org

Facebook: OK. Video Festival
Twitter: @OK_Video


***
Please also visit www.jakarta32c.org, www.karbonjournal.org, www.rrrec.ruangrupa.org,
www.jarakpandang.net, follow us on twitter @ruangrupa, and join our group Facebook ruangrupa.


Kamis, 25 Juli 2013

Photo Set FreakCancy "Matiasu" at Beam Cafe - Tebet Timur Dalam, Jakarta

Foto oleh : Kasvia Dara & Rifqi Yazid



Photo Set FreakCancy "HEAST" at Beam Cafe - Tebet Timur Dalam, Jakarta

Foto oleh : Kasvia Dara & Rifqi Yazid




Photo Set FreakCancy "Harum-Scarum" at Beam Cafe - Tebet Timur Dalam, Jakarta

Foto oleh : Kasvia Dara & Rifqi Yazid



Photo Set FreakCancy "The Ritt" at Beam Cafe - Tebet Timur Dalam, Jakarta

Foto oleh : Kasvia Dara & Rifki Yazid




Photo Set FreakCancy "The Bakrie" at Beam Cafe - Tebet Timur Dalam, Jakarta

Foto oleh : Kasvia Dara & Rifqi Yazid



Photo Set FreakCancy "The Ikal's Brothers" at Beam Cafe - Tebet Timur Dalam, Jakarta

Foto oleh : Kasvia Dara & Rifqi Yazid




Selasa, 09 Juli 2013

Django Metropolutan - Borneo Beer House // That's Rockefeller Photos

Photo Oleh : Gregory Nayoan


That's Rockefeller



Django Metropolutan - Borneo Beer House // Indische Party Photos


Photo Oleh : Gregory Nayoan


Indische Party



Django Metropolutan - Borneo Beer House // Stairway to Zina Photos

Photo Oleh : Gregory Nayoan


Stairway To Zina


Django Metropolutan - Borneo Beer House // Karon N Roll Photos


Photo Oleh : Gregory Nayoan



Karon N Roll




"SUPERBAD!" Vol.52 / 7 Jul 2013 - Jaya Pub! TIKA & THE DISSIDENTS Photos

Photo oleh : Gregory Nayoan

TIKA & THE DISSIDENTS


Senin, 08 Juli 2013

Saatnya Kita Beraksi Bersama Festival Indonesia Youth Festival 2013


Oleh : Mohammad Dimaz Nugraha



"SUPERBAD!" Vol.52 / 7 Jul 2013 - Jaya Pub! MORFEM & CROWD Photos


 Photos By : Gregory Nayoan



MORFEM!

.....



TERUSIK TRAXKUSTIK "Lucky Thirteen #13" - Senin 1 Juli '13

TERUSIK TRAXKUSTIK "Lucky Thirteen #13"

Posted by : Gregory Nayoan

Bertepatan dengan 13th Anniversary Trax FM Jakarta, Terusik Traxkustik kembali disenggarakan, bekerjasama dengan L.A.Community pada Senin, 1 July '13. Bertempat di Main Atrium Cilandak Town Square. Tema "Lucky Thirteen #13" beresensi dalam rangka ulang tahun ke-13 Trax FM Jakarta ini, diharapkan kedepannya Trax FM akan lebih baik dan dapat memberikan program yang menghibur untuk Anak Trax (panggilan kepada pendengar Trax Fm). Kemeriahan pesta dimulai tepat pukul 16:00 WIB, dengan perfomance dari The Nelwans, yang ditengah penampilannya sempat melantunkan lagu dari PSY - Gangnam Style dengan unik dan sangat menghibur. Setelah dikumandangkannya Adzan Maghrib, kebekuan crowd di Area Main Atrium Cilandak Town Square kembali terpecah, Ketika L'Alphalpha yang baru saja menyelesaikan rangkaian tour mereka bersama Hightime Rebellion di Esplanade, Singapura. Kembali menghentak dengan nuansa post-rock yang kental. Setelah kegemerlapan yang disuguhkan L'Alphalpha, konsentrasi penonton ternyata masih terpusat di venue utama. Karena tak lama berselang, line-up selanjutnya adalah HIVI, yang didaulat untuk kembali menghangatkan suasana crowd. Dalam penampilannya, HIVI mampu menyuguhkan suasana menjadi lebih groovy dan menyenangkan. Tak heran, sambutan hangat berupa lambaian tangan, serta sorak-sorai dari penonton yang memadati venue mengalun selaras hingga akhir penampilan mereka. Setelah penampilan dari HIVI, konsentrasi penonton nyatanya belum juga berpindah haluan, karena special perfomance selanjutnya yang telah dinanti-nantikan pula dari awal acara ini berlangsung, dan menjadi puncak acara Terusik Traxkustik, SORE, segera mengambil alih panggung untuk sound-check guna menghadirkan performa yang maksimal. Namun, ada pula pengunjung yang menyempatkan untuk melihat stand booth yang berada di sekitar Main Atrium Citos sembari menunggu persiapan penampilan dari SORE. Hingga pada akhirnya, SORE segera menghentak dengan "Bebas", yang dilanjutkan dengan barisan lagu-lagu seperti "Ambang", "Somos Libres", "Mata Berdebu", "Apatis Ria", "Lihat", termasuk single terbaru mereka "Sssttt..." dan diakhiri dengan lagu "Setengah Lima" yang menjadi encore dari kemeriahan pesta dan kehangatan nostalgia yang dibangkitkan kembali oleh SORE. 







L'Alphalpha







  


 

















HIVI!













 
























Kemeriahan dan Stand Booth yang berada di Area Main Atrium Citos













SORE!

Photos by : Gregory Nayoan  



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More