Oleh: Raka Aji Saputra
Setelah melepas album yang bertajuk “Salacca Zalaca”, Zeke sepertinya masih ingin terus bermain dengan dunia khayalnya yang terkonsep begitu absurd. Dengan menggandeng Buttonijo dan komunitas GAmbar seLAW (GALAW), Zeke Khaseli akhirnya mempersembahkan “Fell In Love With The Wrong Planet 2nd Album Concert & Mini Exhibition”. Konser yang diselenggarakan di Goethe Institut, Jakarta (13/4) ini dipadati lebih dari 200 orang (seat yang tersedia 200), sehingga audience yang datang pun rela berdiri atau ada pula yang duduk di tangga. Konser ini pun akan dijadikan film dokumenter dengan judul “Panspermia” dan di sutradarai oleh Amir Pohan.
Setelah melepas album yang bertajuk “Salacca Zalaca”, Zeke sepertinya masih ingin terus bermain dengan dunia khayalnya yang terkonsep begitu absurd. Dengan menggandeng Buttonijo dan komunitas GAmbar seLAW (GALAW), Zeke Khaseli akhirnya mempersembahkan “Fell In Love With The Wrong Planet 2nd Album Concert & Mini Exhibition”. Konser yang diselenggarakan di Goethe Institut, Jakarta (13/4) ini dipadati lebih dari 200 orang (seat yang tersedia 200), sehingga audience yang datang pun rela berdiri atau ada pula yang duduk di tangga. Konser ini pun akan dijadikan film dokumenter dengan judul “Panspermia” dan di sutradarai oleh Amir Pohan.
Tepat pukul 8 malam David Tarigan yang ditemani oleh seorang perempuan bertopeng kuda naik ke panggung. Hal yang unik pun terjadi saat David Tarigan membacakan aturan-aturan yang harus di jalankan selama pertunjukan dan diartikan lewat bahasa gerak tubuh yang di peragakan oleh perempuan bertopeng kuda. “Selamat menikmati konser Fell In Love With The Wrong Planet”, ujar David. Suara sorak audience mengantarkan Zeke Khaseli naik ke panggung. Lagu “Bluebird Taxi” pun menjadi lagu pembuka dalam konser pada malam itu. “Pada album ini gue kerja gak cuma sendiri, tapi gue di bantu sama teman-teman yang lain”, ujar Zeke. Musisi yang terlibat dalam konser dan album ini adalah Acum (Bangkutaman), Angga (Indobeatbox), Anggun Priambodo a.k.a. culapo, Akbar (Efek Rumah Kaca), Arie Gusti (Lain), Bram (The Experience Brothers), Cholil (Efek Rumah Kaca), Elang (Polyester Embassy), Emil (Naif), Evan Storn, DJ Heru, Purusha Irma (L'Alphalpha), Leonardo Ringo, Vina (Fever to Tell), Yacko, dan Zico. Belum lagi figure yang menghiasi panggung selama konser berlangsung, seperti Boylien, Obama, Osama, Monalissa, panda, pinguin, kuda, kucing, dan polantas. Pada lagu “Men of The Hour”, “Galau is so 2002”, dan dilanjutkan “D.L.M.B.G.T.” Zeke melibatkan Purusha Irma (L’Alphalpha) dan Cholil (Efek Rumah Kaca). Cholil yang mengenakan kostum buah strawberry pun terlihat menarik pada malam itu. “Balet Paranormal” merupakan lagu yang selanjutnya dibawakan Zeke Khaseli. Lanjut “Boylien 9 no.1”, Zeke menggandeng seorang rapper cewek, Yacko dan juga Angga (Indobeatbox). Akhirnya sesi pertama pun ditutup dengan tembang lagu “Don’t Worry Darling” dan “Pipis di Celana”. Kali ini John (White Shoes And The Couples Company) ambil bagian dalam koreografi pada lagu itu, dan Natasha Abigail lah orang di balik kesuksesan para figure dalam menampilkan koreografi pada malam itu.
http://www.flickr.com/photos/70260599@N06/sets/72157629845866747/ (More Photos on Flickr)
Foto: Ardi Widja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar