Oleh : Anandita Puspita & Gregory Najoan
Sebuah ballroom yang berada di Kuningan City sukses menjadi wadah perhelatan acara puncak pergelaran fashion show pertama yang diselenggarakan berkat perpaduan kreativitas mahasiswa/i dari setiap fakultas di Universitas Indonesia. Pekan mode UI Fashion Week 2012 yang digelar tanggal 30 Agustus hingga 2 September kemarin, bertajuk United Intergrated “Nation of Creation”. Event ini berhasil menarik ratusan pasang mata para pengunjung untuk menyaksikan dan menikmati suguhan berbagai macam koleksi rancangan dari 30 desainer-desainer muda, handal dan profesional dari Indonesia seperti; Lenny Agustin, Ghea Panggabean, Danjyo Hiyoji dan Barli Asmara. Mulai dari hijab atau dapat dikatakan sebuah konsep muslimah fashion, hingga busana-busana dan aksesoris sosialita dan kaum urban metropolitan yang sedang hype saat ini sukses di kemas menjadi sebuah suguhan yang manis dalam malam puncak UI Fashion Week 2012.
Selain menancapkan taring dan keanggunannya kepada seluruh aspek dari berbagai kalangan dengan menggandeng sebanyak 25 media sebagai partners, pergelaran UI Fashion Week 2012 juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata Indonesia. Untuk mempercantik diri, UI Fashion Week 2012 juga menghadirkan bazaar dengan beragam brand-brand lokal untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan hasil karya busana dan aksesoris rancangan para creativepreneuer muda Indonesia yang memiliki passion terhadap dunia fashion.
“Pada awalnya, UI Fashion Week terbentuk dari rasa kecintaan dan kepedulian 7 mahasiwa/i Universitas Indonesia dengan dunia fashion. Hingga pada akhirnya, kami mencoba berupaya membuat suatu kegiatan kreatif, yang bertujuan untuk membuka peluang pekerjaan bagi para mahasiswa/i Universitas Indonesia khususnya di bidang fashion ini”, kataYuke Adora Iskandar, project officer UI Fashion Week 2012 kepada M.A.L.U Digital.
Hari pertama main event yang digelar pada tanggal 1 September 2012, LENNOR by Lenny Agustin mempersembahkan kreasinya untuk anak muda dalam pagelaran UI Fashion Week 2012. Tentunya, kreasi ini menjadi pusat perhatian para penikmat fashion yang menyaksikan peragaan busana pagelaran UI Fashion Week hari pertama. Sebuah Minidress dengan perpaduan batik , lurik dan tenun yang cantik dan sangat fun dipadupadankan dengan aksesoris unik. Warna-warna ceria yang menghiasi juga menampilkan kesan ringan, chic dan trendy, menggambarkan kehidupan kaum muda yang playfull dan out of the box. Lenny Agustin sangat konsisten dengan pemilihan kain tradisional Indonesia pada rancangannya sebagai penghormatannya kepada Tanah Air dan tekstil Indonesia yang memiliki daya tarik bagi industri mode mancanegara. Selain itu, desainer senior Ghea Panggabean juga sukses memukau para penikmat fashion yang menampilkan koleksi busana ready to wear dengan menggunakan motif Tribal dari Nusa Tenggara Timur (Sumatera Barat). Mengusung tema “Etniccentrio” koleksi dress, loose blouse, full print legging berbahan chiffon silk, satin silk dan ATBM silk membuat pesona yang elok pada batik dalam warna rempah dan kain tenun yang elegan bernuansa hitam dan putih. Hari pertama main event UI Fashion Week 2012 ditutup oleh sebuah kejutan kecil dari koleksi Denim Is Jeans yang berkolaborasi dengan ZEVIN shoes dan Vaca shoes. Ketiga brand lokal tersebut mengusung tema The National Football Players dengan menampilkan seorang atlet lapangan rumput Ponaryo Astaman yang malam itu untuk sementara waktu menjadi bintang di atas catwalk.
Ibarat bintang dengan karakter bunglon, model-model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk pun tidak kalah bersinar dengan busana dan aksesoris yang membaluti tubuh mereka. Uniknya, tidak semua model-model yang tampil di UI Fashion Week 2012 kemarin adalah seorang model catwalk yang pada umumnya memiliki tubuh tinggi, langsing dengan kulit bersih, serta tampilan yang menarik. Ada beberapa dari mereka yang profesi sebenarnya bukanlah seorang model, namun pada kenyataanya mereka bisa dan mampu membawakan apa yang menjadi keinginan desainer. Sehingga keindahan serta keanggunan dan gemerlapnya dunia fashion itu sebenarnya menjadi milik semua orang, tidak ada batasan-batasan tertentu. Pesan itulah yang disampaikan dalam pergelaran mode UI Fashion Week 2012. Hingga menjelang closing event Minggu (2/9), antusias pengunjung di hari terakhir pun masih tetap terjaga. Desainer Barli Asmara (ALUMNI UI ALL STARS) pun menutup pekan mode ini dengan menyajikan koleksi-koleksi busananya yang senantiasa mengundang decak kagum bagi pengunjung yang hadir pada malam itu.
Ibarat bintang dengan karakter bunglon, model-model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk pun tidak kalah bersinar dengan busana dan aksesoris yang membaluti tubuh mereka. Uniknya, tidak semua model-model yang tampil di UI Fashion Week 2012 kemarin adalah seorang model catwalk yang pada umumnya memiliki tubuh tinggi, langsing dengan kulit bersih, serta tampilan yang menarik. Ada beberapa dari mereka yang profesi sebenarnya bukanlah seorang model, namun pada kenyataanya mereka bisa dan mampu membawakan apa yang menjadi keinginan desainer. Sehingga keindahan serta keanggunan dan gemerlapnya dunia fashion itu sebenarnya menjadi milik semua orang, tidak ada batasan-batasan tertentu. Pesan itulah yang disampaikan dalam pergelaran mode UI Fashion Week 2012. Hingga menjelang closing event Minggu (2/9), antusias pengunjung di hari terakhir pun masih tetap terjaga. Desainer Barli Asmara (ALUMNI UI ALL STARS) pun menutup pekan mode ini dengan menyajikan koleksi-koleksi busananya yang senantiasa mengundang decak kagum bagi pengunjung yang hadir pada malam itu.
“UI Fashion Week menurut pandangan aku adalah sebuah pergelaran yang berhasil menjembatani pecinta dunia fashion untuk melihat lebih dekat lagi gaya busana yang diciptakan oleh perancang-perancang lokal, sehingga dapat memberikan referensi dan influence bagi mereka untuk bergaya lebih nasionalis”, ujar Lenny Agustin.
Foto : M. Dimaz Nugraha & Dian Permana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar