Para Komunitas pecinta rockabilly di Jakarta yang selalu berkumpul secara rutin di Galery Nasional membuat suatu gigs yang bertema Rockumentary. Acara ini sudah kesekian kalinya dibuat oleh anak-anak Jakarta Rockabilly namun dengan tema yang berbeda disetiap acaranya. Bertempat di Marley Bar pada tanggal 16 Desember lalu, dengan bergaya rambut disisir kebelakang berjambul dan kemeja dimasukan serta celana bahan beagy yang digulung mereka bersatu.
Acara Rockumentary ini berlangsung sekitar pukul 08.00 malam dengan tema Rockumentary alias Rock Dockumentary. Dibuka oleh screening movie tentang musik indorock yaitu “Rockin Ramona”, Indorock di Belanda, dimana para musisi berdarah Indonesia yang hijrah ke Belanda dan mengibarkan musik rock seperti The Tielman Brother dan yang lainnya.
Acara Rockumentary ini berlangsung sekitar pukul 08.00 malam dengan tema Rockumentary alias Rock Dockumentary. Dibuka oleh screening movie tentang musik indorock yaitu “Rockin Ramona”, Indorock di Belanda, dimana para musisi berdarah Indonesia yang hijrah ke Belanda dan mengibarkan musik rock seperti The Tielman Brother dan yang lainnya.
Setelah penayangan tersebut tentang indorock, MC pun beranjak ke depan lalu menjelaskan acara ini dan memanggil 2 personil That’s Rockafeller untuk menjelaskan tentang Indorock. Sedangkan di stage, band asal Jakarta Indische Party yang ternyata sang gitaris adalah Kibil dari band New Wave The Upstairs sedang bersiap-siap. Band yang bergenre garage rock ini sangat asik untuk berdansa di depan. Uniknya, ketika kita melihat kebelakang drum dimana seorang wanita cantik yang energik memainkan drumnya dengan hentakan sekeras musiknya.
Lanjut penampilan dari band yang personilnya merupakan 2 member dari band terkenal Jakarta, Superglad, yaitu Buluk dan Giox membuat side project dengan bermain bersama pada Cilaka 12. Buluk sebagai vocal dan guitar sekaligus kakinya men-kick drum dan Giox sebagai bass dengan memainkan lagu-lagu rockabily dan ditutup dengan lagu "masturdanmbasi".
Berikutnya penampilan band dari Jakarta, band yang sudah lama beredar tetapi sudah jarang tampil. Dengan sentuhan musik rock yang liar dan kental, inilah That’s Rockafeller. Dan mereka pun memainkan instrument musik rock yang dibuka oleh lagu “The Black Eyes”. Meski tanpa kehadiran sang vokalis, tapi mereka tidak berubah dan tetap liar. That’s rock men!
Mc pun maju ke depan lagi dan memberi tahu tentang komunitas rockabilly dari tempat berkumpulnya di Galeri nasional serta link social medianya. The Black Phinisi pun sudah bersiap-siap di stage. Band yang tediri dari 7 orang personil yang masing masing dengan instrumen alat musik yang berbeda dan dijadikan satu menghasilkan musik yang beda dan tidak membosankan. Gimmick yang mereka tampilkan layaknya Bajak Laut seperti Johnny Depp pada film Pirates of Carribean pun hadir sebagai pemain harmonika di band ini.
Waktu semakin malam dan crowd pun semakin ramai, Karon n Roll band yang cukup terbilang oldschool sekarang tampil di Rockumentary. Sangat istimewa, suguhan yang kental dengan vocalist yang memainkan suara-suara distorsi dengan cara mencabut jact gitar dan ditiup-tiup membuat suara yang muncul menjadi distors rock. Dan acara ini ditutup oleh penampilan dari Old Paper. Dengan alunan goyangan sang vokalis yang memainkan gitar serta sexophone-nya melengkapi malam rockabilly di acara itu.
Lanjut penampilan dari band yang personilnya merupakan 2 member dari band terkenal Jakarta, Superglad, yaitu Buluk dan Giox membuat side project dengan bermain bersama pada Cilaka 12. Buluk sebagai vocal dan guitar sekaligus kakinya men-kick drum dan Giox sebagai bass dengan memainkan lagu-lagu rockabily dan ditutup dengan lagu "masturdanmbasi".
Berikutnya penampilan band dari Jakarta, band yang sudah lama beredar tetapi sudah jarang tampil. Dengan sentuhan musik rock yang liar dan kental, inilah That’s Rockafeller. Dan mereka pun memainkan instrument musik rock yang dibuka oleh lagu “The Black Eyes”. Meski tanpa kehadiran sang vokalis, tapi mereka tidak berubah dan tetap liar. That’s rock men!
Mc pun maju ke depan lagi dan memberi tahu tentang komunitas rockabilly dari tempat berkumpulnya di Galeri nasional serta link social medianya. The Black Phinisi pun sudah bersiap-siap di stage. Band yang tediri dari 7 orang personil yang masing masing dengan instrumen alat musik yang berbeda dan dijadikan satu menghasilkan musik yang beda dan tidak membosankan. Gimmick yang mereka tampilkan layaknya Bajak Laut seperti Johnny Depp pada film Pirates of Carribean pun hadir sebagai pemain harmonika di band ini.
Waktu semakin malam dan crowd pun semakin ramai, Karon n Roll band yang cukup terbilang oldschool sekarang tampil di Rockumentary. Sangat istimewa, suguhan yang kental dengan vocalist yang memainkan suara-suara distorsi dengan cara mencabut jact gitar dan ditiup-tiup membuat suara yang muncul menjadi distors rock. Dan acara ini ditutup oleh penampilan dari Old Paper. Dengan alunan goyangan sang vokalis yang memainkan gitar serta sexophone-nya melengkapi malam rockabilly di acara itu.
Written by Raka Aji Saputra
Photos by Hardiman Widja Seno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar