Galeri Seni Kunstkring
23 November-14 Desember 2012
Jl. Teuku Umar No.1
Menteng, Jakarta Pusat
T: +62 21 3900899
http://www.kunstkring-jakarta.com
Sugar Town, Inc.
Pembukaan / Opening:
Jumat / Friday, 23 November 2012
19.00 WIB / 7 PM
Dengan pertunjukkan musik oleh / With musical performance by:
Krontjong Toegoe
Pameran / Exhibition:
23 November - 14 Desember 2012
Senin - Jumat (10.00 - 17.00 WIB) / Monday - Friday (10 AM - 5 PM)
Sabtu - Minggu (11.00 - 17.00 WIB) / Saturday - Sunday (11 AM - 5 PM)
Kurator / Curator: ruangrupa
Berkolaborasi dengan beberapa seniman Jakarta / In collaboration with several Jakarta based artists:
Aprilia Apsari, Henry Foundation, Marishka Soekarna, M.G. Pringgotono, oomleo, Rio Farabi, Saleh Husein
Menampilkan karya dari lokakarya video / Featuring works from the video workshop:
Sugar Fiction
Peserta lokakarya / Workshop participants:
Ajeng Nurul Aini, Dian Komala, Raslena, Jayu Julie, Mira Febri Mellya, Nastasha Abigail Koetin
Diskusi / Discussion
Sugar Stories in Indonesia
Minggu / Sunday, 2 Desember 2012
14.00 WIB / 2 PM
Pembicara / Commentators:
Andi Achdian, sejarawan dan editor Majalah Loka / historian and editor of Loka Magazine
Martin Suryajaya, penulis filsafat dan editor www.indoprogress.com / author on philosophy and editor indoprogress.com
Jompet Kuswidananto, seniman / artist
Moderator:
Leonhard Bartolomeus, penulis dan peneliti seni rupa / author and art researcher
Diskusi ini akan berlangsung dalam bahasa Indonesia dan Inggris / The discussion will be held in Bahasa Indonesia and English
Program pameran dan diskusi terbuka untuk publik, tidak dipungut bayaran /
The exhibition and the discussion programs are open to public, free admission
Info lebih lanjut / for more details: www.ruangrupa.org | twitter: @ruangrupa | group facebook: ruangrupa
===
Melalui pameran koleksi arsip foto dan karya seri fotografi dalam proyek berjudul The Sweet and Sour Story of Sugar ini, sejarah masa kolonial di Indonesia diceritakan kembali. Proyek ini dibuat oleh Noorderlicht, sebuah institusi fotografi terkemuka dari Belanda. The Sweet and Sour Story of Sugar adalah proyek investigasi fotografi yang membandingkan proses globalisasi yang terjadi melalui komodifikasi gula. Ini cerita tentang gula yang terjadi di empat negara berbeda yaitu Belanda, Brasil, Indonesia, dan Suriname. Di masa lalu, keempat negara itu saling terkait dengan kolonialisme, dengan Belanda sebagai pelabuhan utama dari perdagangan gula tersebut.
Hasil penelitian proyek ini adalah ratusan arsip foto pada abad 19 dan 20 dari empat negara tersebut, yang kemudian dibandingkan dengan seri fotografi karya enam fotografer pilihan Noorderlicht, yang memotret kondisi industri gula di empat negara tersebut pada awal dekade kedua abad 21. Hasil proyek tersebut kemudian dilanjutkan untuk diolah kembali menjadi bentuk presentasi yang baru, dalam suatu kolaborasi internasional bersama sejumlah institusi seni di Brasil, Suriname, dan Indonesia. Kolaborasi dilakukan Noorderlicht dengan WZM-Platforma Brasil Holanda di Sao Paolo, Brasil; dan dengan Tembe Art Studio di Paramaribo, Suriname. Di Indonesia, Noorderlicht bekerjasama dengan ruangrupa di Jakarta, dan Langgeng Art Foundation di Yogyakarta.
Sebagai kurator dan penyelenggara proyek The Sweet and Sour Story of Sugar di Jakarta, ruangrupa membuat proyek seni yang dipresentasikan dalam bentuk program pameran, yang dilengkapi dengan program lokakarya video dan diskusi publik. Pada program pameran, ruangrupa mempresentasikan proyek ini dengan mengutamakan pendekatan lokal yang khas, intim, dan personal. Arsip-arsip foto diolah ke dalam berbagai kemasan produk konsumsi dan cenderamata yang berhubungan dengan gula, dan dipresentasikan di ruang galeri dalam wujud barang-barang dagangan di suatu toko kelontong dan kedai kopi bernama Sugar Town, Inc. Lokakarya video menggubah arsip fotografi ke dalam karya video dan film dengan berbagai pendekatan, dilihat dari sudut pandang seniman muda. Sementara program diskusi membahas hubungan gula dengan nasionalisme di Indonesia dan kaitannya dengan problem nasionalisme di era globalisasi, perburuhan, dan sikap pekerja seni terhadapnya.
Seluruh rangkaian proyek berbasis fotografi ini hendak menunjukkan bahwa gula sesungguhnya menyimpan sejarah yang panjang dan rumit dalam konteks globalisasi yang terus berlangsung. Di dalam setiap butir gula yang kita konsumsi sehari-hari, tersimpan sejuta cerita, yang dapat terus-menerus dimaknai.
===
By means of exhibiting the collected archive of photographs and series of photographic works for The Sweet and Sour Story of Sugar project, history of the colonial period in Indonesia is recapitulated. This project was created by Noorderlicht, a leading institution of photography in The Netherlands. The Sweet and Sour Story of Sugar is a photography investigation project, comparing the globalization process that occurs as a result from the commodification of sugar. This is tale of sugar that occurs in four different countries, namely The Netherlands, Brazil, Indonesia, and Suriname. In former times, these mentioned countries were connected by colonialism, with The Netherlands as the main port in sugar trade.
The outcome of this project are hundreds archives of photos on the 19th and 20th centuries of the four countries, which is then compared with series of photography works by six Noorderlicht chosen photographers, who photograph conditions of sugar industries within the four countries mentioned above during the beginning of the second decade of the 21st century. These results of the project are then preceded to be recycled into various forms of presentation, in an international collaboration with a number of art institutions in Brazil, Suriname, and Indonesia. In Brazil, the collaboration is done with WZM-Platforma Brasil Holanda in Sao Paolo; and in Suriname, the Tembe Art Studio in Paramaribo. In Indonesia, Noorderlicht collaborates with ruangrupa in Jakarta, and Langgeng Art Foundation in Yogyakarta.
As curator and organizer of the project The Sweet and Sour Story of Sugar in Jakarta, ruangrupa develops an art project that is presented in a form of an exhibition program, complete with a video workshop program and an open discussion. For the exhibition program, the presentation from ruangrupa is emphasized on typical local approach, intimate and personal. The archives of photos is processed into a variety of consumer packaged products and souvenirs related to sugar, presented in the gallery space as merchandise in a grocery store and coffee shop called Sugar Town, Inc. The video workshop transforms the photography archives into works of videos and films in various methodologies, from the perspectives of each young artist involved. Meanwhile, the discussion program will examine the link between sugar with the nationalist movement in Indonesia, and its connection with the problems of nationalism in the globalisation era, of workforce, as well as the approach of artists regarding the issue.
This entire sequence of photography-based project wishes to show that there is actually a vast history that is long and intricate within the context of the on-going globalization, concealed behind the existence of sugar. Inside every particle of sugar we consume each day, millions of interpretational stories are kept hidden.
***
Please visit www.ruangrupa.org and follow us on twitter @ruangrupa. Also visit www.okvideofestival.org , www.jakarta32c.org , www.rrrec.ruangrupa.org , www.karbonjournal.org, www.jarakpandang.net and join with our group Facebook ruangrupa.
ruangrupa
Tebet Timur Dalam Raya No.6
Jakarta Selatan 12820
Telp / Fax : +6221 8304220
www.ruangrupa.org
info@ruangrupa.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar