Merupakan suatu bentuk apresiasi, yang berawal dari
sebuah fanbase 91InsurgentArmy dengan perhatian terhadap scene musik tanah air.
Tujuan awalnya disenggarakan acara ini adalah untuk menjalin keakraban sesama anggota fanbase
yang bertepatan pula dengan jatuhnya Bulan Ramadhan. Sugar Heat yang ditunjuk sebagai
divisi penyelenggara acara ini bertugas menghasilkan output yang tidak hanya
terpaku terhadap band dimana mereka bernaung, dalam konteks ini adalah The
S.I.G.I.T.
Sore itu, Jakarta dilanda hujan yang cukup deras.
Nyatanya kondisi tersebut, tidak menjadi halangan berarti untuk
terselenggaranya acara yang bertajuk “FreakCancy” ini. Mengambil venue di Beam
Cafe, Tebet Timur Dalam, Jakarta Selatan. Tepat pukul 16:00 dibuka dengan
sambutan hangat dari Greg dan Dika yang menjadi pemandu acara. Tak lama
kemudian, Insurgent Army Project yang didaulat menjadi pembuka kesemarakan
suasana, langsung menggeber dengan barisan lagu-lagu yang dibawakan oleh The
S.I.G.I.T. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Hendrik Fendi yang merupakan
anggota fanbase sejak 2009 lalu, selain itu Hendrik juga menjabarkan kesan
& pesannya kepada Dody Satria yang merupakan ketua acara ini. Sekitar pukul
17:55, agenda selanjutnya adalah buka puasa bersama. Hingga tepat pukul 19:00
The Ikal’s Brother membuka rangkaian performance band yang tampil malam itu,
yang secara bergantian menyusul yaitu The Ritt & The Plongo. Memasuki pukul
20:30 giliran The Bakrie yang mengambil alih konsentrasi penonton. Band asal
kota Bandung ini, memberikan nuansa garage rock tersendiri dalam penampilannya.
Tepat pukul 21:15, Harum-Scarum yang merupakan metamorfosis dari The Karockes,
mampu kembali memanaskan crowd walaupun dengan konsep yang berbeda dari The
Karockes. Harum-Scarum membawakan beberapa materi lagu mereka dengan distorsi
yang lebih berat, seperti “Malaikat Pembawa Racun”, “Diatas Tekanan” & “Just
Like Him”.
Memasuki pukul 21:45, Heast yang menjadi salah satu special
performer malam itu, benar-benar menunjukkan tajinya, dengan mengusung Heavy
Rock yang menjadi akarnya, mereka mampu membuat crowd menikmati musik mereka
dengan cara yang berbeda dari band-band performer sebelumnya. Hingga tepat
pukul 22:15, Duo Doom Core, Matiasu yang didaulat menjadi klimaks dari acara
ini, sukses menghadirkan kebisingan melalui distorsi gitar yang berat dan
hentakan drum yang bertenaga. “Doom Dance”, “Cult of Sepent”, “Naturon
Demonto”, “Hallucination” dan “After Dark” yang menjadi setlist mereka malam
itu, mampu membuat crowd malam itu menghentakan kepala seolah terlarut dengan
nuansa stoner rock yang memabukkan dari Matiasu.
Dokumentasi foto-foto FreakCancy oleh Kasvia Dara & Rifqi Yazid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar