Oleh: Raka Aji saputra
Tak perlu jauh-jauh untuk menyambangi negeri Sakura alias Jepang, dan tidak perlu kesal karena Timnas sepakbola kita dikalahkan oleh Timnas "Samurai Biru" di penyisihan AFC Cup U-22. Himpunan Mahasiswa Japanologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia atau yang dikenal FIB UI menyulap kawasan FIB menjadi suasana Jepang. Nuansa serba Japanese dari konsep dan kegiatan yang dilakukan oleh anak anak kreatif UI seakan memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat umum, tak hanya untuk kalangan mahasiswa FIB Jepang atau mahasiswa UI saja, dimana kegiatan ini juga merupakan ajang berkumpulnya komunitas pecinta Jepang seperti Cosplay, Komikus Jepang, hingga pecinta makanan Jepang berkumpul di sini melalui berbagai bentuk kreativitas.
Acara yang berlangsung tanggal 13-15 Juli 2012 di Pusat Studi Jepang & Boulevard UI ini selalu ramai diminati oleh semua kalangan pada setiap tahunnya. Namun konsep pada tahun ini sangat berbeda dengan konsep-konsep sebelumnya, pada tahun ini Gelar Jepang mengusung konsep “Teknologi Ramah Lingkungan” yang merupakan ciri khas dari Jepang yang terkenal dengan teknologi yang serta tidak merusak lingkungan. Dengan itu anak-anak FIB UI menjadikan “Embrance The Future, Embrace The Nature” sebagai tagline Gelar Jepang tahun ini.
Hari pertama Gelar Jepang Festival dimulai dengan pembukaan sekitar pukul 10.30 di ruang auditorium. Pada hari pertama saja sudah sangat ramai pengunjung, dengan berbagai lomba tradisional Jepang hingga bazaar diminati oleh pengunjung yang hadir. Ada lomba makan Onigiri, minum Ocha, hingga lomba main kartu Yu–Gi–Oh. Yang sangat menarik dan menyita perhatian, pengunjung menjadi penasaran mengunjungi Obakeyashiki yang berarti rumah hantu. Ada beberapa rules ketika memasuki Obakeyashiki, yaitu masuknya bisa sendiri dan maksimal berdua atau berpasangan. Pasangannya itu tidak boleh cowok dengan cowok, tapi harus cowok-cewek, karena kata panitia kalau cowok dengan cowok bisa menyakiti hantunya. Karena dilarang menyakiti dan mengambil gambar hantunya, ruang kelas disulap menjadi ruang kelas yang horor dan gelap tanpa ada cahaya sedikit pun. Untuk memasuki Obakeyashiki kita dikenankan biaya Rp. 10.000 untuk 1 orang dan Rp. 15.000 untuk 2 orang.. Para pengunjung yang sudah keluar dari rumah hantu tersebut pasti membawa mimik wajah yang merah ketakutan sehingga membuat para pengunjung yang belum masuk kian penasaran. Pindah ke ruang sebelah, kali ini agak sedikit serius dengan membicarakan workshop tentang Gundam. Mulai dari membahas tentang Robot, Komik, Igo, dan Oshibana. Hiasan pameran-pameran hasil lomba fan art dan daur ulang juga menghiasi Gelar Jepang hari pertama.
Gelar Jepang kedua hari Sabtu tanggal 14 Juli masih di tempat yang sama dengan rundown acara yang berbeda dan jauh lebih crowded daripada hari Jumat. Pada hari kedua lebih banyak lomba-lomba seperti makan okonomiyaki, lomba membuat komik, lomba karaoke, kanji dan sakubun. Lomba komik ini dimulai jam 2 siang, berkonsep peduli lingkungan dan tidak harus memakai karakter Jepang. Banyak peserta umum yang ikut serta dalam lomba komik ini. "Bahkan ada pula yang anak kecil yang ikut serta", ujar Hasbian, panitia yang mengawasi lomba komik. Pendaftaran lomba bisa secara online melalui website www.gelarjepangui.com dengan biaya Rp. 40.000 atau pendaftaran on the spot yang hanya sampai jam 4 sore dan akan diberi tambahan waktu hingga pukul 6 sore. Peserta mempunyai waktu sampai jam 5 sore dengan membuat maksimal 3 halaman cerita pendek bentuk komik. Media yang disediakan oleh panitia berupa kertas putih kosong, tetapi untuk menggambarrnya peserta boleh membawa peralatan masing-masing. Jika menang akan mendapatkan hadiah ratusan ribu rupiah. Cukup banyak peserta tahun lomba komik ini, yaitu mencapai 40 orang. Lanjut melipir ke ruang sebelah yang sedang mengadakan lomba kanji. Dimana lomba huruf kanji main cepat tanggap dengan menebak kata kanji yang terdapat di belakang kata dan harus disesuaikan dengan kalimatnya. Tak hanya sampai disitu, para finalis juga akan diadu lagi dalam berburu huruf kanji di sekitaran arena Gelar Jepang. Seluruh finalis diberi clue oleh panitia agar adu cepat untuk mendapatkan kecocokan huruf. Sangat seru sekali dan menarik untuk diikuti. Tak perlu khawatir, kalau lapar bisa membeli makanan di stand makanan khas Jepang di dekat bazar. Takoyaki dan okonomiyaki menjadi sasaran empuk buat pengunjung yang ingin makan. Makin sore pengunjung makin ramai, tidak ada kata menyesal untuk menghadiri Gelar Jepang pada hari kedua. Dimana hiasan bunga sakura yang mengarah ke danau UI itu sama seperti di negara asalnya.
Inilah puncak Gelar Jepang Festival tahun ini, The Last Day pada hari minggu tanggal 15 Juli 2012. Namun kali ini lokasinya berpindah ke Boulevard UI yang lebih luas karena akan ada band-band yang akan tampil, Cosplay dengan kostum kartun hingga tokoh-tokoh asal Jepang, Cover Dance dan Otaku Quiz. Penampilan band dipadati penonton dengan Boulevard yang dihiasi lampion bertuliskan huruf Jepang. Tiga hari tak terasa di UI, kita seperti dibawa ke negeri Sakura dengan berbagai kebudayaan yang unik dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar