Selasa, 29 November 2011

Review Brightspot Market 2011



Brighspot Market 2011, sebuah konsep ritel lifestyle yang unik yang sudah kali kedua diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan lokal dan internasional desainer, seniman mauipun pengecer untuk menampilkan berbagai produk yang sedang in di dunia urban, inovative dan mereka dapat mendeskripsikan karya mereka ke audiens yang lebih besar.
Kali ini Brightspot Market 2011 diadakan di Plaza Senayan level 5 dari tanggal 24-27 November 2011. Ruangan yang dipakai untuk brightspot kali ini adalah lokasi yang dulu pernah dijadikan tempat bowling seluas 3.500 meter persegi dan lebih dari 130 stan meramaikan brightspot tahun ini. Produk yang lebih ditonjolkan kali ini adalah boots dan denim yang sedang trend. Beberapa merek terbesar baik lokal maupun internasional yang tersedia dan rata-rata mereka meluncurkan beberapa karya terbaru mereka di Brightspot Market tahun ini.
Terbukti dari ramainya para invitation yang datang khusus di opening dan meledaknya di hari berikutnya. Beberapa produk telah SOLD OUT baik dari karya terbaru mereka maupun produk yang tersedia. Dan di hari terakhir mereka menyuguhkan hiburan DJ dari lokal serta beberapa cafe yang menjual kue-kue lezat untuk memuaskan para pengunjung di Brightspot Market. Semua yang datang ke Brightspot Market berpenampilan dengan gaya unik ala mereka sendiri. 

"Style is an expression of individualism mixed with charisma. Fashion is something that comes after style”. http://thinkexist.com/i/sq/as0.gif John Fairchild quotes




Written by Hery Suryanto
Photos by Ardi Widja

Senin, 28 November 2011

URBAN FEST 2011

    Pada tanggal 19-20 november 2011 , untuk kesekian kalinya Jakarta kembali diguncang oleh sebuah event yang bernama "Urban Fest" yang diselenggarakan di Pasar Seni Ancol. Acara yang secara garis besar menyuguhkan pertunjukan musik, booth-booth komunitas serta bazaar dan kegiatan-kegiatan menarik lainnya yang mampu menarik antusias kaum urban Jakarta.









Written by Bimbi Mahesa Putra and Gregory Najoan :D
more info : http://www.facebook.com/group.php?gid=121714961278&v=wall
                        twitter : @Urban_Fest11

Kamis, 24 November 2011

Rolling Stones Release Party


                Sebagai majalah yang sangat berpengaruh, Rolling Stone Indonesia selalu mengadakan acara yang bertajuk Release Party  disetiap bulannya yang menampilkan band-band atau solois dari berbagai genre. Di edisi 54 kali ini, yang bertepat di Rolling Stone Cafe, suasana sudah terlihat ramai karena berbarengan dengan acara nonton bareng pertandingan sepakbola antara Indonesia vs Malaysia.  Sangat pas untuk mengalihkan kemacetan di Jakarta terutama pada saat jam pulang kerja. 
                Sekitar pukul 9 malam Rolling Stones Release Party dimulai dengan dipandu oleh Soleh Solihun sebagai MC yang juga menjabat sebagai jurnalis di majalah tersebut.  Dengan logat yang layaknya komentator sepakbola, Soleh mengenalkan band-band yang akan tampil malam ini yang secara kebetulan atau disengaja semua bertemakan binatang. Mereka adalah Angsa&Serigala, Kelelawar Malam, dan Monkey to Millionaire. Namun ada 1 band yang bukan bertema binatang, mereka adalah Hightime Rebellion yang sekaligus juga membuka Release Party kali ini.
Band asal Jakarta yang sudah terikat oleh label dari Bandung yaitu FFWD ini memadukan nuansa  Folks, Pop serta Rock dan suara dari vokalis perempuan mereka yang catchy . Mereka membawakan lagu-lagu yang nantinya akan masuk dalam album perdana mereka seperti  Crest of Mind dan Writer in The Window. Dan penampilan pembuka dari Hightime Rebellion ini cukup menghibur pengunjung yang datang malam itu. 



Setelah itu, kali ini giliran rombongan Angsa&Serigala yang tampil. Mengenakan wardrobe vintage 80’s perpaduan kemeja yang dimasukan dengan breatle serta celana bahan yang digulung hingga semata kaki mengingatkan kita kepada band dari Jakarta, White Shoes And The Couples Company. Lagu mereka yang berjudul Bersamaku menjadi pembuka penampilan band asal Bandung ini yang baru saja me-release album barunya. Beberapa kali si vokalis wanita mereka mengajak crowds untuk ikut bergoyang dengan musik mereka yang unik.



Suasana mistis mulai terasa ketika band selanjutnya akan tampil. Aroma tidak sedap yang sudah membungkus Rolling Stone Cafe sejak awal acara semakin merebak. Soleh Solihun pun mengatakan Rolling Stone kali ini sudah tidak urban lagi melainkan sudah seperti kuburan. Pelaku utama dari perbuatan tersebut adalah Kalelawar Malam. Kegiatan menyebarkan melati diatas panggung dan membakar menyan sebelum tampil sudah menjadi ritual bagi band yang terdiri dari 4 orang ini. Lagu-lagu yang bertemakan mistis dan bertempo cepat mulai menghentak panggung.  Selama penampilannya, si vokalis yang sangat jarang berkomunikasi dengan penonton disela-sela lagu ini berkata “Sangat pas sekali kita main di malam jumat ini. Maka kita akan memainkan lagu Malam Jumat Kliwon!!”. Menariknya lagi, ditengah lagu muncul 3 pocong yang berdiri tepat di depan penonton hingga lagu penutup Bangkit Dari Kubur selesai dibawakan. Sungguh totalitas yang patut ditiru dari band sekelas Kalelawar Malam. 



Band bertema binatang selanjutnya adalah Monkey to Millionaire. Dengan formasi baru mereka yang menggunakan 2 orang additional , namun penampilan mereka masih cukup apik untuk disaksikan. Sebagai band penutup pada acara malam itu, mereka memainkan lagu-lagu dari album Lantai Merah seperti Satu Nama, Replika, Merah, 30 Nanti, dan tentunya lagu baru mereka “Man” yang sangat menghentak sebagai lagu penutup di acara Rolling Stone Release Party edisi November 2011 kali ini.



Written by Raka Aji Saputra
Photo by Hardiman Widja Seno

Contact the writer at raka.malu@yahoo.com

Rabu, 23 November 2011

GATHERING NAIF FUN CLUB SELALU BERSAMAMU

Naif Fun Club itulah sebutan para pecinta naif diseluruh Indonesia, salah satu fans club yang selalu setia sama naif dimana naif manggung pasti mereka selalu hadir. Ternyata tidak hanya itu mereka juga sering mengadakan acara yang sangat intim guna bisa lebih dekat dengan para personil naif David, Pepeng, Emil dan Jarwo.  Baru – baru ini mereka mengumumkan acara yang akan dibuat oleh mereka untuk kawan naif supaya bisa lebih dekat dengan kawan naif yang lain dan juga para personil naif. Waktu itu mereka pernah membuat acara ulang tahun naif yang ke 15 di salah satu cafe di kemang (breww) pada saat itu sangat ramai sekali kawanan naif yang hadir dan disitu juga ada pameran artwork, baik poster, komik serta merchandise naif serta ditutup dengan penampilan akustik dari naif.
Namun kali ini NFC sebutan Naif Fun Club membuat acara yang beda dari sebelumnya, kali ini bertema selalu bersamamu. Dimana acara ini sama konsep nya seperti tahun lalu tetapi tidak dibarengi dengan acara ulang tahun naif yang ke 16, karena mereka baru mendapatkan waktu yang pas dan juga tempat yang asik buat ngumpul sekaligus gathering dengan kawan naif. Acara gathering ini juga diisi dengan band band yang akan memeriahkan acara ini.
Dan para NFC sudah menyebarkan infonya lewat socmed twitter bahwa besok sore akan ada gathering pertama #SiMesinWaktu, Si Mesin Waktu #1 Selalu bersamamu- Gathering Naif , Minggu 20-11-2011, mulai jam 5 sore bertempat di backyard cafe kemang jakarta dan ini free entry alias gratis masuk. Namun ketika pukul 5 langit mendung dan turun lah hujan yang lebat di jakarta selatan. Alhasil ketika sampai sana acara belum dimulai, dan akhirnya acara dimulai setelah magrib jam 6.30 an. Band band pembuka yang tampil di acara ini ada The kucruts , Time Travellers,  The dying sirens. The Selon, Waria Sok Aksi, Mainstreet band, Udara jakarta, The Roobing. Ketika masuk kedalam Backyard maka NFC juga menjual merchandise nya serta ada komik dan juga sticker NFC.

Foto dari @NaifFunClub

Iya acara dibuka oleh MC kocak yang selalu ngelawak dengan omongan omonganya yang bikin penonton terkocok perutnya. Inilah sang mc duet maut Gilang dan Adjis. 

Foto dari @naiffunclub

Mereka mulai memulai acaranya dan band pertama yang akan tampil  yaitu Mainstreet band yang memainkan lagu mesin waktu dari naif. Dan lanjut band kedua yaitu The selon yang melakukan aksi yang asik diatas panggung. Setelah itu lanjut mc naik keatas panggung dan mempresent band yang akan tampil Roobing band yang style jadul. Setelah The roobing ternyata band yang digawangi Heru Purnomo aka Omo itu naik ke atas panggung sambil di ledekin bercandaan jokes jokes kocak dari mc ke omo yang membuat para penonton ikut tertawa. Tak lama kemudian Gilang dan Adjis pun mempresent inilah The kucruts dibuka dengan lagu bukan propaganda, penampilan yang keren dari mereka apalagi sang vocalist Omo memakai kacamata yang nyala. Penampilan yang special dan beda dari biasanya mereka membawakan puisi yang disulap menjadi  lagu “Drama Linimasa” dan ditutup dengan lagu yang paling hits dari The kucruts yaitu cinta waria.

The Kucruts


Setelah penampilan yang sangat menghibur dari The Kucruts setelah itu ada penayangan pemutaran video testimonial 16th Naif yang disutradarai oleh  Ragil dari NFC dan ini dibuat oleh kawan kawan NFC.







Video ini menayangkan ucapan ucapan selamat ulang tahun dari band band yang mewarnai musik indonesia dari keragaman musik yang beda seperti Bangku Taman, Sore, Goodnight Electric, White Shoes and the Couples Company, Project pop, The adams, Raksasa band dll kepada Naif yang direkam langsung oleh para NFC.
Setelah nonton bareng pemutaran video testimonial 16th Naif , ada sambutan dari salah satu personil Naif yaitu sang drummer pepeng. Sempat bertanya tanya dan melihat lihat sekeliling backyard dimana para personil naif lainnya.? :s Ternyata kata Pepeng telah terjadi misskomunikasi sehingga anak anak naif yang lain berhalangan hadir,tapi tidak apalah kita ini keluarga naif (Naif Fun Club) dan pepeng juga berterima kasih banyak kepada NFC  yang sudah buat acara ini dan juga telah membuat video testimoni nya itu,sebenarnya “saya sudah tau akan ada video itu,tapi saya baru melihatnya dan bagus untuk di tunjukan ke dunia layak dimasukan ke youtube” kata pepeng. Dan karena banyak komentar di video tentang yang terjadi pada perut david sang vocalist, pepeng pun menanggapinya,kata pepeng sebenarnya david badannya jadi berbentuk dan tidak gendut itu berbawa efek positif tersendiri kok dan sangat di rasakan oleh naif pada saat band. Saya juga merasakannya karena drummer melihat gerak gerik vocalist yang merubah suasana jadi semangat itu karena david juga sebagai vocalist jadi sekarang semakin energik dan semangat pada saat manggung. Kan kalo badannya agak terisi kan manggungnya kurang semangat jadi terbawa semua hehe, kata pepeng. Dan setelah itu pepeng menjelaskan tentang band yang akan main yaitu side project nya bersama Time Traveller.
Setelah sambutan dari salah satu personil naif sang mc pun masuk lagi dan akan mempresent band yang akan main yaitu Time Travellers, inilah band side project pepeng. Dan mulai lah para para personil kedepan untuk memainkan music Indorock, sebelum tampil pepeng menjelaskan tentang apa itu Indorock yang merupakan timbulnya Rock n’ Roll tahun 60’an yang di kibarkan oleh The Tielman Brothers yang kemaren pentolannya baru saja meninggal andy tielman. Kata pepenk,” Indorock itu musik yang intrumen dari gitar semua apapun bentuk suara dari jenis alat musik angklung pianika sexshopone semua dimasukan kedalam bentuk gitar. Dimana kita ingin mengembalikan dan mengenalkan musik indorock kembali. Dan pepeng pun juga mengenalkan para personilnya yang terdiri dari berbagai macam band. Maka dimainkan lah musik musik indorock yang dimainkan secara asik dan membuat kaki dan kepala bergoyang. Sampai para penonton makin bengong dan juga dibawah alam sadar karena alunan suara 4 gitar , 1 bass, dan 1 drummer. It’s Neo Indorock di Indonesia!
Dan kata pepeng mereka memainkan 3 lagu ternyata nambah 1 lagu lagi, ada lagu mereka sendiri dan juga cover lagu dari The Tielman brothers.



Selanjutnya acara terus berjalan dan dilanjutkan penampilan dari The Dying Sirens dan juga setelah itu ada udara jakarta yang mencover lagu naif berjudul Piknik 72. Dan akhirnya acara Gathering Naif Fun Club #1 ditutup dengan penampilan dari Waria sok aksi. Weekend minggu ke 3 yang sangat sempurna dengan menghadiri acara ini. Dan ketika bertanya kepada salah satu NFC katanya acara ini akan rutin dan akan berjalan agar lebih mendekatkan para keluarga Naif khususnya NFC dengan para personil Naif. Saluutt! Cheers :)
Written by Raka Aji Saputra
Photo by Ardi Widja

Contact the writer at raka.malu@yahoo.com

Senin, 21 November 2011

Photos Rolling Stone Release Party

Photos Music at Rolling Stone Release Party (Rolling Stones cafe , Ampera )
Tag: Hightime Rebellion, Angsa & Serigala, Kelelawar Malam, Monkey to Millionaire
Photo by Hardiman Widja Seno

Hightime Rebellion





Angsa & Serigala




 Kelelawar Malam






Monkey To Millionaire






PAMERAN LUKISAN DWI TUNGGAL Mas Padhik & Budi Karmanto DR


PAMERAN LUKISAN DWI TUNGGAL
Mas Padhik
Budi Karmanto DR


Manusia pada hakekatnya, adalah mahluk yang dwi tunggal. Namun secara kodrat, manusia mempunyai kemampuan sebagai diri sendiri yang pada akhirnya manusia menjadi mahluk yang individual. Tetapi pada saat bersamaan, pemenuhan berbagai macam tuntutan manusia sebagai individu, menyebabkan berpadunya dan bekerjasamanya manusia – manusia individual itu kedalam suatu komunitas sosial. Hal inilah yang mendorong Mas Padhik dan Budi Karmanto DR, dua orang perupa kita dari Jakarta yang berupaya dalam rangka menciptakan sebuah karya  dan sosialisasinya dalam suatu mediasi, yakni “pameran”. Dua orang perupa ini, sedang mem – branding pameran yang mereka jalani dengan kata dwi tunggal, “dua tetapi menyatu”.




Dwi tunggal, bila dieja etimologinya terdiri dari kata dwi yang berarti dua dan tunggal bermakna satu. Atau bisa juga untuk mengingatkan kepada sebuah identitas seni : ART 21.
Art 21 ini pada akhirnya, memberikan ruang branding bagi para pelaku penciptaan karya seni, yang terjaring di dalamnya.

Pameran lukisan dwi tunggal Mas Padhik dan Budi Karmanto DR, yang diadakan pada tanggal 4 – 14 November 2011 dan digelar di Galeri Cipta III, Taman Ismail Mazuki, Jakarta ini di buka oleh seorang artis, aktivis dan entrepreneur, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.



 (sumber foto: tabloidbintang.com)

Wanita yang akrab di panggil Sara ini, merupakan salah satu penggemar lukisan karya – karya Mas Padhik dan Budi Karmanto DR. "Keluarga saya memang punya beberapa (lukisan keduanya) dan saya juga orang yang menggemari karya-karya mereka”. Sara menambahkan, dirinya dibesarkan dalam keluarga yang sangat mencintai seni dan sejarah.
"Sampai  sekarang dan mudah-mudahan jangan diberhentikan, karena orang bisa menyalurkan aspirasinya semua ke dalam karya seni," papar puteri pengusaha Hashim Djojohadikusumo ini. 
(dikutip dari tabloidbintang.com).

Mas Padhik








 Salah satu pelukis yang terlihat sangat nyentrik pada pergelaran pameran Dwi Tunggal ini adalah mas Padhik. Sosoknya yang sangat bersahaja namun cenderung pendiam ini, mempunyai pemikiran yang sarat dengan kritik sosial serta selalu update dengan keadaan yang sedang terjadi. Sebagai lulusan FSRD Seni patung ISI Yogjakarta, tidak heran banyak karya lukisannya yang terpengaruh oleh gaya relief batu. Sebuah pemikiran dan perasaan hati yang sangat unik dan jenius bagi seorang pelukis. Kejelian dalam memperhitungkan anatomi dan tekstur dalam teknik adalah sumbangan terbesar dari “darah pematung” ini yang mampu dituangkan dalam kanvas tanpa sedikitpun kehilangan rohnya.

















Pesan visual mas Padhik dipatut secara realistis, trampil dan terkait dengan ranah hukum, pendidikan maupun trasendensi politik.

“Tetap aktual menyambung masa lalu dan sekarang”, jelas mas Padhik.



Budi Karmanto











\


Perjumpaan pertama saya dengan salah satu perupa mas Budi Karmanto telah membuahkan sebuah perbincangan hangat yang sangat jujur dalam mengungkap berbagai perilaku sosial yang muncul dalam kehidupan ini. Beliau mengatakan baik perilaku dirinya sebagai individu dengan koneksitasnya terhadap masyarakat sekitar dan berbagai objek eksternalnya telah mengundang kegelisahannya untuk memperoleh “tanggapan” dari lingkungan sekitarnya. Melalui pameran Dwi Tunggal ini beliau ingin menyampaikan aspirasinya kepada masyarakat luas melalui lukisannya.
Awal mulanya seorang mas Budi Karmanto terjun didunia seni lukis ini adalah saat musim hujan berlangsung. Seperti seniman pada umumnya yang sedang kehabisan kreasi, yang ia lakukan hanya menyisipkan tembakau kedalam bibir dan menyalakan teman setianya itu. Menghisapnya dengan harapan mendapat ketenangan dan ide. Seketika terdengar bunyi “kodok”. Karena pertemuannya dengan seekor kodok yang tidak disengaja, mas Budi Karmanto akhirnya melakukan riset terhadap karakteristik kodok, yang kemudian diyakini sebagai sumber utama visual karya lukisannya. Sehingga banyak karya lukisannya yang bertemakan kodok berhasil memberikan status mas Budi Karmanto sebagai seorang seniman dan guru di sekolah formal untuk mengajar kesenian, serta sekolah Internasional Bandhi School di Jakarta.













 Seperti yang diutarakan oleh mas Budi Karmanto tentang konsep seninya :

“Dalam berkarya, saya selalu dekat dengan alam yang membimbing saya secara nyata. Seni lukis saya juga melukiskan kembali sejarah suasana hati, kebahagiaan atau ketidak bahagiaannya yang saya pindahkan kedalam imajinasi dan fantasi yang tak pernah berakhir. Berasal dari pengalaman dan renungan yang dalam. Kejujuran saya adalah jembatan penyebrangan. Perbuatan  dan keberanian saya adalan jalan menuju titik suatu perbuatan untuk mencapai keberhasilan”.


Written by Dimzkribs
Photo by Dimzkribs & tabloidbintang.com


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More