Minggu, 22 Juli 2012

Keberingasan Suara Bisingan Di Studio Session



Oleh: Raka Aji Saputra






     Minggu malam pada 15 Juli 2012, terdengar suara bising amplifiers yang sangat mengganggu daerah sekitar kuburan Jeruk Purut, Jakarta. Bertempat hanya berbeda jarak kurang lebih 10 langkah menuju kuburan Jeruk Purut, yaitu Borneo Beer House disulap menjadi studio yang bergema oleh suara bisingan sound amplifier hingga hentakan drum yang keras dan bergema. Matiasu, Alice, Sigmun, serta Suri bergegas membuat Borneo Beer House yang sangat minimalis dan intim menjadi berkeringat. Dimulai pukul 8 malam dengan fdc 15k, Matiasu mendapatkan giliran pertama alias hidangan pembuka untuk memberikan sajian di Borneo. Band eksperimental duo asal Jakarta ini sukses membuat para penonton terbengong, musik apa ini?, dimainkan hanya berdua tapi seperti band yang berisikan 4 sampai 5 personil.  Harus segan untuk kalian yang menonton Matiasu malam ini. Kurang lebih 5 lagu berhasil mereka bawakan dengan noise serta hentakan drum Hareis. 




Lanjut giliran band asal kota kembang, yaitu Alice. Band yang berbahaya ini bukan seperti film "Alice In Wonderland", tapi "Alice In Borneo Beer House". Band  yang pernah menjadi opening band  Mathcore asal AS, The Dilinger Escape Plan di Malaysia pada 8 Maret 2012 silam. Band yang berdiri sejak tahun 2005 ini melaju pesat hingga kini, apalagi mereka sudah melepas EP yang berjudul "Konsorsium Humaniora" dibawah naungan indie label Heaven Records. Semua terbawa oleh mosphit vokalis Alice “Rahma Jatmiko” dengan menaiki meja bar. That’s a cool band!!!. 



Setelah Alice membuat gerah Borneo, hidangan berat tertuju oleh band yang merupakan "tetangga" Alice asal Bandung yang berhasil mem-booming lewat berbagai cerita socmed kalau mereka telah menjadikan lagunya menjadi ending di soundtrack film yang masuk Box Office, “The Raid”. Yeaahhhh, that’s Sigmun guyss.. Lah ko band perpaduan rock dan heavy metal yang seperti Black Sabbath hingga Led Zeppelin ini berambut pendek semua?, ini Sigmun?, bukannya mereka berambut gondrong?. Ternyata mereka baru saja memangkas rambutnya karena baru saja lulus dan diwisuda. Wow, para rocker tidak lupa akan pendidikan yang dijadikan target utamanya. Setelah lulus mau apalagi?, ya kembali membuat kreativitas lewat karya musiknya. Tapi penampilan dengan potong rambut mereka tidak mengurangi sedikitpun soul rock yang tetap kental. Lagu-lagu yang mereka mainkan membuat isi semua Borneo bergetar apalagi lengkingan suara Vox Sigmun. The last perform hidangan terakhir alias penutup dari Studio Session kali ini dilamatkan pada Suri, band grunge yang sangat sangar dari ibukota Jakarta menutup rangkaian gig ini dengan sempurna. Dan membuat seisi kuburan Jeruk Purut tidak bisa tertidur pulas malam itu. Akhir pekan yang sempurna menghadiri Studio Session di Borneo Beer House!!! Yeaahhh




Foto: Raka Aji Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More