Jumat, 06 Juli 2012

Nuansa Hutan di Joyland

Oleh: Ardi Widja



Sebuah perhelatan festival musik yang berkembang diadakan guna menjaga, mengembangkan, dan menyebarkan musik Indonesia yang terus maju dan beragam dengan karakter-karakter baru dengan berbagai gagasan dan ekspresinya dijalur independen. G Production pertama kali mengadakan panggung JOYLAND pada perhelatan Djakarta Artmosphere 2011, dengan mengusung tema “Festival Musik Baru di Tempat Baru”. G Production sangat percaya diri bahwa Joyland akan memuaskan para penonton yang menghadiri acara tersebut.
Di tahun pertamanya, Joyland muncul sebagai sebuah festival musik taman yang diselenggarakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 16 dan 17 Juni yang berlokasi di Senayan Stadium Park. Tidak ada yang menerka-nerka sebelumnya jika lokasi Joyland berlokasi di belakang stadion renang senayan. Seperti tema yang diusung, “Festival Musik Baru di Tempat Baru” packaging Joyland sangat berbeda dengan festival musik pada umumnya yang kebanyakan diadakan di arena indoor dan outdoor yang gersang. Penonton akan merasakan sensasi dan atmosfer yang sangat teduh dan nyaman karena acara tersebut berada disebuah tempat yang ditumbuhi banyak pepohonan besar ditengah-tengah kota. 
Di hari pertama, walaupun tidak terlalu banyak penonton yang datang ke venue, tetap tidak menyurutkan keseruan acara tersebut. Band-band yang tampil terbagi dalam 2 panggung (panggung pohon dan panggung sulur-sulur) mulai dari The Experience Brothers, Dialog Dini Hari, Swimming Elephants, Luky Annash yang tampil di sore hari dan dilanjutkan oleh L’alphalpha, Polyester Embassy, Harlan, The BRNDLS, Bangkutaman, dan Puresaturday. Di hari kedua, band-band yang tampil tak kalah menarik yaitu Backwood Sun, Pak Raden, GRIBS, Tristan, Zeke Khaseli, Dialog Dini Hari, Anda Perdana, White Shoes And The Couples Company, Stars & Rabbit, dan Efek Rumah Kaca.



Dengan suasana yang berbeda, para penonton bisa menikmati konser sambil duduk lesehan, karena penyelenggara menyediakan karpet-karpet dan bantalan besar yang bisa dimanfaatkan untuk bersantai ditambah hiasan-hiasan lampu lampion. Band-band yang memeriahkan Joyland sangat menarik, karena band-band yang dihadirkan merupakan lintas genre. Ada beberapa band yang penampilanya berbeda dari sebelumnya seperti di hari pertama, Polyester Embassy featuring Emerald membawakan lagu “Ruins”, Harlan featuring Irma L’alphalpha. Dan sebagai band penutup, Puresaturday membawakan lagu-lagu barunya yang masih terdengar asing oleh penonton. Sautan-sautan request penonton agar Puresaturday membawakan lagu-lagu lawas mereka, dan akhirnya 2 lagu penutup Puresaturday adalah lagu lawas mereka yaitu Labirin dan Phatetic Waltz. Pada hari kedua, Zeke Khaseli tampil khas dengan topeng-topeng yang unik dan para alien-alien yang datang dari planet yang salah seperti yang dikatakan Zeke.White Shoes And The Couples Company di hari itu juga memberikan penampilan yang berbeda, mereka berkolaborasi dengan Oom Leo membawakan lagu “Kisah Dari Selatan Jakarta”. Yang mencuri perhatian di hari kedua yaitu Stars & Rabbit, walaupun meraka tampil hanya berdua saja, itu tak membuat penonton melewatkannya, apa lagi Elda sang vokalis yang hyperaktif berceloteh dengan genit. Dan Efek Rumah Kaca tampil sebagai band terakhir yang menutup Joyland dengan semua personilnya yang kompak berbaju putih. Mereka membawakan beberapa lagu yang di aransemen. JOYLAND : Festival Musik Baru di Tempat Baru.


Foto: Ardi Widja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More