Rabu, 18 April 2012

Berkunjung ke Dunia Khayal Zeke Khaseli

Oleh: Raka Aji Saputra



Setelah melepas album yang bertajuk “Salacca Zalaca”, Zeke sepertinya masih ingin terus bermain dengan dunia khayalnya yang terkonsep begitu absurd. Dengan menggandeng Buttonijo dan komunitas GAmbar seLAW (GALAW), Zeke Khaseli akhirnya mempersembahkan “Fell In Love With The Wrong Planet 2nd Album Concert & Mini Exhibition”. Konser yang diselenggarakan di Goethe Institut, Jakarta (13/4) ini dipadati lebih dari 200 orang (seat yang tersedia 200), sehingga audience yang datang pun rela berdiri atau ada pula yang duduk di tangga. Konser ini pun akan dijadikan film dokumenter dengan judul “Panspermia” dan di sutradarai oleh Amir Pohan.


Tepat pukul 8 malam David Tarigan yang ditemani oleh seorang perempuan bertopeng kuda naik ke panggung. Hal yang unik pun terjadi saat David Tarigan membacakan aturan-aturan yang harus di jalankan selama pertunjukan dan diartikan lewat bahasa gerak tubuh yang di peragakan oleh perempuan bertopeng kuda. “Selamat menikmati konser Fell In Love With The Wrong Planet”, ujar David. Suara sorak audience mengantarkan Zeke Khaseli naik ke panggung. Lagu “Bluebird Taxi” pun menjadi lagu pembuka dalam konser pada malam itu. “Pada album ini gue kerja gak cuma sendiri, tapi gue di bantu sama teman-teman yang lain”, ujar Zeke. Musisi yang terlibat dalam konser dan album ini adalah Acum (Bangkutaman), Angga (Indobeatbox), Anggun Priambodo a.k.a. culapo, Akbar (Efek Rumah Kaca), Arie Gusti (Lain), Bram (The Experience Brothers), Cholil (Efek Rumah Kaca), Elang (Polyester Embassy), Emil (Naif), Evan Storn, DJ Heru, Purusha Irma (L'Alphalpha), Leonardo Ringo, Vina (Fever to Tell), Yacko, dan Zico. Belum lagi figure yang menghiasi panggung selama konser berlangsung, seperti Boylien, Obama, Osama, Monalissa, panda, pinguin, kuda, kucing, dan polantas. Pada lagu “Men of The Hour”, “Galau is so 2002”, dan dilanjutkan “D.L.M.B.G.T.” Zeke melibatkan Purusha Irma (L’Alphalpha) dan Cholil (Efek Rumah Kaca). Cholil yang mengenakan kostum buah strawberry pun terlihat menarik pada malam itu. “Balet Paranormal” merupakan lagu yang selanjutnya dibawakan Zeke Khaseli. Lanjut “Boylien 9 no.1”, Zeke menggandeng seorang rapper cewek, Yacko dan juga Angga (Indobeatbox). Akhirnya sesi pertama pun ditutup dengan tembang lagu “Don’t Worry Darling” dan “Pipis di Celana”. Kali ini John (White Shoes And The Couples Company) ambil bagian dalam koreografi pada lagu itu, dan Natasha Abigail lah orang di balik kesuksesan para figure dalam menampilkan koreografi pada malam itu.



Sesi kedua pun dimulai kembali pada pukul 10 malam. Tidak dipungkiri, Zeke pun bercerita tentang proses membuat musik yang sulit dipahami oleh kebanyakan orang. Zeke pun mengakui bahwa Flamming Lips telah melahirkan banyak inspirasinya dalam melakukan perubahan. “Saya selalu membuat lagu dari keadaan alam sekitar, semuanya mengalir begitu saja dan saya tuangkan ke dalam intrument musik yang berbeda tiap soundnya”, ungkapnya. Zeke juga menambahkan bahwa komunitas-lah yang membuat suatu karya menjadi hal yang begitu besar dalam hidupnya. Kira-kira pesan itu yang bisa kita terima dari interview Zeke dengan Harlan Boer, dalam pemutaran video. Suasana panggung pada sesi kedua terlihat lebih menarik dari sesi pertama. Terlihat Lampu-lampu berbentuk jamur dan setting-an lampu yang kian menawan serta figure yang lebih banyak ditampilkan telah memanjakan para audience. Bak hal nya kita pergi keluar angkasa dengan sebuah roket, lalu berangkat ke planet nan absurd dan bertemu alien serta mengajak kita berdendang. Begitulah kiranya saat sesi kedua berlangsung pada malam itu. Deretan lagu "Kiss of the Morning", "Enter the Spider", "Rolling Like a Stupid Stone", "Jules et' Jim", "Bore Your Tears", "Fell In Love with the Wrong Planet", "She's In a Coma", dan "Causeway Bay" sukses membawa audience masuk ke dalam dunia khayal Zeke. Tiba-tiba saja Zeke mengundang anggota band lamanya yang tergabung dalam Zeke and The Popo untuk naik ke panggung. Lagu "Professor Komodo" dan "Mighty Love" pun menjadi lagu pamungkas mereka. Sayangnya Iman Fattah absen pada malam itu. Diakhir acara Zeke pun tidak lupa untuk berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu selama berjalannya konser pada malam itu. Lagu "Pig Paranoia" menjadi lagu penutup pada malam itu, Zeke pun memanggil seluruh musisi yang terlibat dan seluruh figure yang telah sukses membuat audience berada di dunia khayal Zeke. SPASIBA!!!



http://www.flickr.com/photos/70260599@N06/sets/72157629845866747/ (More Photos on Flickr)

Foto: Ardi Widja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More